Untuk beberapa waktu sekarang, Xiaomi tidak hanya membedakan dirinya sebagai produsen smartphone dengan harga terjangkau. Selain itu, perusahaan teknologi China adalah pendorong nyata dalam hal inovasi dalam elektronik konsumen. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Xiaomi kembali menghadirkan smartphone konsep baru. Konsep baru ini bernaman “Waterfall Display” menunjukkan dengan tepat apa yang disarankan oleh namanya.
Tahun demi tahun, produsen ponsel pintar memberikan lebih banyak tenaga untuk teman-teman kecil mereka sehari-hari. CPU berkinerja tinggi, yang datang dengan banyak RAM dalam kisaran dua digit GB, jarang dapat digunakan secara maksimal. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Xiaomi meninggalkan jeroan dari presentasi smartphone konsep istimewanya. Fokusnya jelas pada tampilan perangkat.
Sekilas, tampilan dengan sudut membulat mengingatkan kita akan desain lengkung yang disukai atau dibenci dari Samsung. Namun, Xiaomi telah mengambil ide dasar ini secara ekstrim dalam konsep smartphone. Tidak hanya tepi membulat di sisi layar, mereka juga ada di atas dan bawah.
Konsep Waterfall Display
Pabrikan memungkinkan hal ini dengan proses manufaktur yang revolusioner berupa konsep Waterfall Display. Kaca layar terkena suhu 800 derajat dan dibengkokkan ke dalam bentuk yang sesuai. Tampilannya disempurnakan dengan sejumlah besar proses pemolesan. Tapi itu belum semuanya, pajangan tersebut kemudian diberi laminasi khusus. Ini untuk memastikan bahwa kaca dapat menahan tekanan yang disebabkan oleh tekukan.
Hasil akhirnya harus berupa performa tampilan yang mengesankan di layar utama serta di tepi yang membulat. Ponsel cerdas sepenuhnya tanpa speaker klasik, sebagai gantinya mereka mengandalkan keramik piezoelektrik ultra tipis. Ini juga akan dikombinasikan dengan teknologi suara layar foil khusus akan menggantikan speaker dan lubang suara.
Perusahaan asal China tersebut telah menunjukkan teknologi yang sangat menarik dengan konsep Waterfall Display. Namun, patut dipertanyakan apakah pasarnya cukup besar untuk itu. Yang pasti banyak pengguna yang tidak menyukai tampilan lengkung, alasannya bukan hanya penampilan dan penanganannya.
Selain itu, pekerjaan perbaikan pada layar lengkung jauh lebih mahal daripada model datar konvensional. Bagaimanapun, perusahaan tidak berpuas diri, tetapi mencoba untuk terus berkembang lebih jauh.