Google kembali dengan sepenuh hati, dan kali ini mereka menghadapi senjata besar di dunia AI. Mereka telah meluncurkan AI percakapan eksperimental, Google Bard, dan siap mengguncang dunia. Dengan kemampuannya untuk memberikan banyak fitur, Bot AI ini mungkin akan menjadi hal besar berikutnya di dunia AI.
AI Google ini didukung oleh LaMDA, yang merupakan singkatan dari Language Model for Dialogue Applications. Teknologi ini merupakan model yang memprediksi kata-kata secara statistik.
Mereka dibangun di atas jaringan saraf Transformer dari Google Research. Jaringan saraf ini memang sama seperti yang menggerakkan GPT-3 dan ChatGPT.
Namun apakah ini sama dengan Chat GPT, mari kita cari tahu lewat penjelasan dibawah. Ini hanya berupa informasi umum yang dapat kami berikan untuk saat ini.
Di Balik Layar Google Bard
Versi ringan dari LaMDA Google Bard membuatnya lebih mudah untuk mengukur dan memenuhi permintaan pengguna secara bersamaan. Feedback dari pengguna juga akan digunakan untuk meningkatkan produk lebih lanjut, menjadikan projek baru ini sebagai pesaing yang layak untuk ChatGPT.
Projek baru ini adalah chatbot yang dapat digunakan untuk mengobrol, bertanya tentang suatu topik. Mereka dapat menjelaskan sesuatu kepada anak-anak, dan melakukan referensi silang informasi.
Meskipun masih harus dilihat apakah Bard seperti ChatGPT, Google memiliki keuntungan dengan aksesnya ke data pengguna. Hal ini berpotensi memungkinkan untuk mengatur jadwal, melakukan pembelian, dan banyak lagi.
Sayangnya, Bard belum tersedia untuk umum dan belum tahu juga kapan dirilis. Namun, ini diharapkan akan dirilis sebagai bagian dari bilah pencarian di peramban ketika pengujian selesai. Apakah itu menggantikan pengalaman mesin pencari Google saat ini atau bertindak sebagai pelengkap, masih belum terlihat.
Langkah berani Google untuk menamai upaya AI mereka dengan nama dramawan terkenal, William Shakespeare, memunculkan pertanyaan. Akankah Google Bard akan memiliki kualitas kreatif dan duniawi yang sesuai dengan namanya?
Hanya waktu yang akan membuktikan apakah Bard ini mampu melakukan tugasnya. Tapi untuk saat ini, sepertinya kisah chatbot AI baru saja dimulai, dan pukulan pertama telah dilakukan.