Anda yang terbiasa dengan pekerjaan manajemen database pastinya akrab dengan istilah DBMS, bukan? DBMS adalah singkatan dari Database Management System, sebuah koleksi data yang saling terkait dan mewakili banyak aspek dalam dunia nyata. Sebenarnya, DBMS merupakan suatu software yang digunakan untuk menyimpan dan menarik kembali data-data pengguna, namun tetap mempertimbangkan unsur keamanan. Sistem manajemen database ini menjadi ‘perantara’ antara database dengan pengguna akhir (baik orang maupun aplikasi).
Sebenarnya, DBMS bukanlah sesuatu yang baru di dunia sistem manajemen data. Sistem ini telah ada sejak Charles Bachman pertama kali merancang sistem DBMS di Tahun 1960. Kemudian, sistem ini pertama kali digunakan dalam Sistem Manajemen Informasi milik IBM pada Tahun 1970.
Apa Itu DBMS?DBMS adalah singkatan dari Database Management System, sebuah koleksi data yang saling terkait dan mewakili banyak aspek dalam dunia nyata.
Secara tekstual, DBMS adalah sistem pengelolaan manajemen database terpusat yang sangat diperlukan oleh perusahaan maupun organisasi dalam menyimpan, mengelola, dan menyajikan data-data penting sehingga dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan
Produk DBMS personal terbesar dirilis oleh Microsoft, yakni MC Access pada Tahun 1991. Access menyingkirkan semua DBMS personal yang ada sebelumnya. DBMS pertama kali digunakan di Internet pada Tahun 1995 dan terakhir di Tahun 1997, XML mulai diaplikasikan untuk pengolahan data.
Saat ini, ada begitu banyak software yang tersedia untuk sistem manajemen data. Selain Microsoft Access yang termasuk di barisan pertama, ada software lain yang cukup populer di kalangan programmer, seperti MySQL, Oracle, FoxPro, dBASE, MariaDB, SQLite, Microsoft SQL Server, dan sebagainya.
Apa Itu MySQL?MySQL adalah suatu system yang menjadi alat manajemen basis data atau database management dengan menerapkan perintah dasar SQL (Structured Query Language) yang cukup cukup populer.
DBMS Adalah Software atau System?
Database Management System terdiri dari sekelompok program yang dapat mengatur dan mengubah database. DBMS bisa menerima permintaan dari dari sebuah aplikasi dan memberikan instruksi kepada sistem operasi untuk memberikan data yang diminta. Dalam sistem yang besar, DBMS membantu pengguna dan software pihak ketiga untuk menyimpan dan menarik kembali data. Selain itu, sistem manajemen database ini memungkinkan pengguna untuk membuat database sendiri sesuai kebutuhan.
Sebenarnya, DBMS mengelola tiga elemen penting yang berfungsi untuk memastikan keamanan, integritas data, serta prosedur administrasi data yang seragam. Tiga elemen tersebut ialah (1) data, (2) mesin database yang memungkinkan data untuk diakses, dikunci, maupun diubah, serta (3) skema database yang menggambarkan struktur logis sebuah database. Lalu, siapa saja yang terlibat dalam pengembangan dan pemanfaatan DBMS? Berikut merupakan jawabannya:
- Programmer aplikasi, bertugas membangun program menggunakan berbagai bahasa pemrograman, sehingga bisa berinteraksi dengan database. Programmer nantinya akan menghasilkan aplikasi yang berperan sebagai pengguna dari DBMS.
- Administrator database, bertanggung jawab mengelola keseluruhan sistem DBMS. Biasanya petugas ini disebut Admin Database atau DBA.
- Pengguna akhir, yakni orang-orang yang berinteraksi dengan sistem manajemen database. Mereka melakukan sejumlah operasi pada database, seperti mencari data, memperbaharui, menghapus, dan sebagainya.
Apa Fungsi dan Bagaimana Penerapannya?
Lalu, apa sebenarnya fungsi DBMS? Sebagai sebuah sistem, DBMS melaksanakan sejumlah fungsi administrasi database, seperti manajemen perubahan data, pemantauan kinerja database, menjamin keamanan data, backup dan pemulihan. Namun, fungsi utama dari DBMS yaitu sebagai berikut:
- Menyediakan ‘jendela’ data secara terpusat yang dapat diakses oleh banyak pengguna dan dari banyak tempat, namun tetap terkendali. DBMS bisa membatasi apa yang dapat dilihat pengguna dan bagaimana mereka melihat data;
- Memberikan kebebasan data secara logis maupun fisik. Artinya, DBMS bisa melindungi pengguna dan aplikasi, sehingga mereka tidak harus tahu di mana data disimpan dan perubahan apa yang terjadi dengan struktur fisik data. Sepanjang program masih menggunakan Application Programming Interface (API) untuk database yang disediakan DBMS, maka pengembang tidak perlu mengubah program hanya karena terjadi perubahan pada database.
- Menyimpan dan mengelola data. DBMS adalah sistem yang memungkinkan pengguna dan programmer aplikasi untuk mengakses dan menggunakan data yang sama tanpa merusak integritasnya. Data bisa dilindungi secara lebih baik. Sebagai sistem penyimpanan dan pengelolaan data sentral, DBMS menyediakan abstraksi data, keamanan data, mekanisme penguncian untuk akses yang bersamaan, pemulihan dan kerusakan, menjaga integritas data, akses sederhana menggunaka API standard, serta prosedur administrasi yang seragam.
- Bisa digunakan untuk mengatur data secara logis dan terstruktur, sehingga tercipta efisiensi dalam pengolahan data skala besar.
Sektor DBMS
DBMS adalah sistem manajemen database yang sangat dibutuhkan di hampir semua sektor. Meski demikian, sistem manajemen data mungkin digunakan pada aspek tertentu saja. Berikut merupakan beberapa sektor yang menggunakan DBMS dan contoh penerapannya:
- Perbankan. Di sektor ini, DBMS digunakan untuk informasi konsumen, pengelolaan akun nasabah, pembayaran, setoran, pengelolaan kredit, dan sebagainya;
- Penerbangan. DBMS digunakan untuk reservasi dan informasi jadwal penerbangan yang dapat diakses konsumen;
- Universitas atau lembaga pendidikan. Sistem manajemen database umumnya digunakan untuk informasi siswa, registrasi, database nilai siswa, kumpulan file pembelajaran, dan sebagainya.
- Telekomunikasi. Di sektor ini, DBMS sangat membantu perusahaan telekomunikasi dalam menyimpan rekaman panggilan, tagihan bulanan, penyusunan neraca, dan sebagainya;
- Keuangan. Sektor keuangan pastinya menyimpan banyak informasi tentang stock, penjualan, maupun pembelian instrumen finansial, seperti saham dan obligasi.
- Penjualan. Di sektor penjualan, DBMS diperlukan untuk menyimpan informasi tentang konsumen, produk, dan penjualan.
- Manufaktur. DBMS digunakan dalam pengelolaan rantai pasok, sistem tracking produksi, status barang persediaan di gudang, dan sebagainya.
- SDM. Untuk mengelola informasi tentang karywan, gaji, lembur, dan sebagainya.
Tentunya, aplikasi DBMS tidak hanya terbatas pada beberapa sektor tersebut saja. Lembaga pemerintahan juga membutuhkan sistem manajemen database yang baik dalam rangka memberikan pelayanan publik yang efektif, efisien, dan inovatif.
Apa Saja Kelemahan DBMS?
Dari sekian banyak keunggulan DBMS, tentu ada juga potensi kelemahan yang mesti diantisipasi oleh perusahaan sebelum menerapkannya. Di antaranya yakni sebagai berikut:
- Biaya yang cukup besar. Untuk menyediakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk sebuah DBMS, diperlukan biaya yang cukup besar. Tentunya ini menjadi anggaran tambahan bagi perusahaan.
- Sebagian besar sistem manajemen data yang ada sangat kompleks, sehingga dibutuhkan pelatihan bagi pengguna. Biaya pelatihan juga membutuhkan anggaran tambahan.
- Di sejumlah organisasi atau perusahaan, semua data biasanya disatukan dalam satu database. Jika database ini hilang atau rusak karena alasan teknis seperti listrik, maka perusahaan dapat mengalami kerugian yang besar. Perusahaan mungkin membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang lebih besar lagi untuk memulihkannya.
- Database yang sistem proteknus tidak begitu kuat bisa saja menjadi sasaran peretasan. Selain itu, jika satu database diakses banyak penggunaan pada saat bersamaan, sejumlah data berpotensi hilang.
Sebagai kesimpulan, DBMS adalah sistem pengelolaan manajemen database terpusat yang sangat diperlukan oleh perusahaan maupun organisasi dalam menyimpan, mengelola, dan menyajikan data-data penting sehingga dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Sistem manajemen database terus berkembang dari waktu ke waktu. Bahkan saat ini telah tersedia penyedia layanan berbasis cloud untuk menyediakan dan memelihara DBMS. Meski demikian, aspek keamanan, masalah teknis, dan biaya tetap harus menjadi bahan pertimbangan sebelum menggunakan DBMS.