Sudah pernah mencoba membuat subdomain di WordPress? Atau Anda masih terasa asing dengan hal yang satu ini? Subdomain memegang peranan penting untuk aktivitas blogging. Khususnya jika Anda bertujuan untuk menggunakan website sebagai media untuk berbisnis, memahami dan membuat subdomain menjadi hal yang wajib untuk dipraktikkan.
Pengertian Subdomain dan Perbedaan dengan Domain
Sebelum mempelajari tentang subdomain, terlebih dahulu Anda harus memahami tentang domain. Jadi, domain adalah sebuah nama atau identitas unik yang dimiliki sebuah server sebagai pengganti IP. Domain berfungsi untuk mempermudah pengguna internet mengingat alamat sebuah website yang hendak dikunjungi, alih-alih menghafalkan alamat IP.
Domain ada yang diberikan secara gratis, contohnya di platform semacam WordPress. Namun, ada pula yang domain berbayar. Jika untuk aktivitas blogging sederhana, domain cuma-cuma sudah cukup. Namun, jika skala penggunaan tinggi, maka disarankan untuk menggunakan versi berbayar di mana platform blogging di atas juga menyediakan layanan premiumnya.
Sedangkan subdomain adalah cabang atau anak dari domain itu sendiri. Bisa dibilang, subdomain adalah domain yang dicacah-cacah namun tetap terkonfigurasi dengan domain induk itu sendiri. Tujuan membuat subdomain di WordPress sendiri beragam :
- Membangun brand awareness terhadap sebuah situs dengan cakupan yang lebih luas.
- Membuat alamat situs yang memiliki keterikatan dengan domain utama namun dengan tema dan topik yang berbeda.
- Menjangkau pengunjung dari wilayah atau negara tertentu di mana berbeda dengan target pengunjung domain utama.
Cara Mudah Membuat Subdomain WordPress
Sebagaimana diketahui khalayak luas, WordPress merupakan platform blogging gratis yang menyediakan layanan lengkap bagi penggunanya. Jika Anda tidak memiliki aktivitas blog yang padat, maka layanan gratisnya sudah cukup. Berbeda dengan Anda yang ingin menggeluti dunia blogging secara serius. Menggunakan WordPress versi premium menjadi keharusan.
Jika sudah menggunakan versi berbayar WordPress, langkah selanjutnya yang tidak kalah penting bagi Anda adalah membuat subdomain. Sebagai platform populer, langkah-langkahnya lebih mudah bila dibandingkan dengan penyedia layanan serupa lainnya. Sebelumnya, Anda perlu mengetahui bahwa subdomain dikenal juga dengan istilah multisite.
Hal ini karena jumlah website bawah satu akun WordPress sangat banyak. Di platform ini, pengelolaan sub domain – berapa pun jumlahnya – lebih mudah. Sebab, komando bisa dilakukan oleh admin degan tingkat paling atas (Super Admin). Jadi, membuat subdomain di WordPress memungkinkan Anda mengelola tampilan, konten dan lain-lain dari banyak situs sekaligus.
Penjelasan di atas juga menjadi sebab jika memiliki sub domain Anda harus menggunakan versi premium WordPress. Sebab, secara otomatis resource use yang diperlukan juga besar. Kalau memakai versi gratis, hanya dalam beberapa jam saja, server pasti down. Dampaknya? Baik domain maupun subdomain WordPress yang dimiliki tidak akan diakses.
Lantas, bagaimana cara membuat subdomain tersebut? Ada berbagai cara sebenarnya untuk membuat subdomain khusus platform WordPress. Anda bisa membuatnya langsung melalui dashboard, namun prosedurnya cukup rumit. Jadi, sebaiknya Anda memerhatikan tahapannya dengan saksama :
1. Aktifkan WordPress Multisite
Lakukan instalasi aplikasi Filezilla, registrasikan diri kemudian login. Jika sudah berhasil instalasi dan login, silakan masuk direktori root akun WordPress. Temukan fail dengan judul wp-config.php dan klik kanan, klik menu view / edit. Tambahkan perintah /* Multisite */ define( ‘WP_ALLOW_MULTISITE’, true ); lalu simpan dan unggah.
2. Konfigurasi WordPress Multisite di Dashboard
Langkah berikutnya dalam membuat subdomain di WordPress adalah dengan mengonfigurasikan multisite pada dashboard akun Anda. Sebelumnya, Anda wajib masuk ke kolom plugins dan menonaktifkannya selagi proses aktivasi sub domain berlangsung. Setelah itu, masuk tools, pilih network setup. Klik pilihan subdomain, bukan sub direktori, lalu install.
3. Menambahkan Halaman Subdomain Baru
Jika pada dashboard WordPress Anda sudah muncul bar menu My Sites, artinya konfigurasi subdomain sudah berhasil. Selanjutnya, Anda bebas menambahkan sebanyak mungkin halaman baru sesuai dengan keperluan Anda. Caranya, masuk ke menu My Sites, klik Network Admin, lalu Sites. Tambahkan baru melalui pilihan Add New.
Silakan isi detail situs lengkap sesuai keinginan Anda. Mulai dari nama halaman, alamat situs, dan surel admin (samakan dengan akun utama WordPress Anda). Tinggal klik Add site, situs Anda siap digunakan. Jangan lupa untuk mengaktifkan kembali plugins yang sempat dinonaktifkan dengan step by step yang sama dengan poin pertama.
Kalau Anda merasa metode pembuatan subdomain di atas terlalu ribet, bisa mencoba dengan bantuan pihak ketiga. Tepatnya menggunakan Plesk Pannel. Anda tinggal daftar jika belum memiliki akun, lalu login. Silakan klik menu website, kemudian domains. Selanjutnya, pilih add subdomains dan input data-data lengkap situs. Selesai.
Untung Rugi Membuat Subdomain WordPress
Segala sesuatu pasti memiliki sisi untung dan rugi. Begitu pula dengan membuat subdomain di WordPress. Ada keuntungan dan kerugian yang patut Anda pertimbangkan tentang penggunaan serta pengelolaan multisite. Adapun dari segi keuntungan yang bisa Anda peroleh meliputi :
-
Mengelola Banyak Situs Tanpa Biaya Tambahan
Menggunakan subdomain jelas mengizinkan Anda mengelola banyak sekali situs, dalam satu komando, namun tidak dikenakan biaya tambahan. Bayangkan jika Anda membuat domain yang berbeda-beda, tentunya dana yang perlu Anda keluarkan sangat besar. Sebanyak apa pun subdomain WordPress yang Anda buat tidak membebankan biaya tambahkan.
-
Legal Didaftarkan Pada Google Adsense
Meski hanya berstatus sebagai subdomain, namun situs-situs tersebut dapat didaftarkan pada Google Adsense. Jika registrasi diterima, tentu Anda mendapatkan income fantastis yang tidak terbayangkan dari masing-masing subdomains. Ini dapat menjadi sumber pendapatan sampingan yang sangat menguntungkan di luar bisnis yang dijalankan menggunakan website tersebut.
-
Menambah Profesionalisme Vendor
Membuat subdomain di WordPress akan membantu Anda untuk tampak lebih profesional. Sebab, Anda dapat membagi kategori topik dengan rapi atau bahkan membuat halaman-halaman multilingual. Pasar yang Anda sasar lewat pengelolaan website-website ini juga menjadi lebih luas, bukan saja dalam negeri namun hingga klien mancanegara.
Sayangnya, di balik kelebihan-kelebihan yang ditawarkan, subdomain WordPress juga memiliki kelemahan :
-
Berpengaruh Negatif Pada Domain Utama
Bagaimanapun, keberadaan subdomain sangat berpengaruh terhadap domain utama. Terutama jika Anda menggunakan hosting dengan model shared atau web hosting. Padahal beban yang ditanggung dengan kehadiran subdomain sangat besar. Jadi, jika tidak ingin kinerja domain induk terpengaruh, sebaiknya Anda menambahkan layanan cloud hosting.
-
Keamanan Menjadi Lebih Rentan
Kelemahan lain dari subdomain adalah keamanan yang lebih rentan. Sebab, proteksi server digunakan untuk banyak website sekaligus. Permasalahannya, jika satu situs subdomain diretas, maka seluruh sistem akan terkena imbasnya. Hal yang paling mengkhawatirkan adalah jika kemudian data-data di domain utama yang mencakup semua subdomain terdampak.
Jadi, apakah membuat subdomain di WordPress tidak sebaiknya dilakukan? Pada dasarnya relatif, tergantung pada kebutuhan blogging Anda. Namun, jika memang memutuskan untuk menambahkan serta mengelola subdomain, ada pengaturan tambahan lain yang perlu disertakan agar domain utama tetap stabil. Di antaranya hosting dan proteksi yang perlu peningkatan.
Itulah ulasan tentang cara membuat subdomain di WordPress. Semoga bermanfaat!