Infografis banyak sekali manfaatnya untuk bisnis maupun untuk keperluan lainnya. Jadi, pembuatannya memang harus memenuhi aspek-aspek tertentu agar bisa dipahami dan diterima oleh target audiens atau segmen penduduk yang menjadi sasaran anda. Untuk itu sebelum membuatnya anda perlu memahami terlebih dulu cara membuat infografis yang baik dan benar agar bisa menghasilkan gambaran yang sesuai dengan harapan.
Infografis dapat digunakan sebagai bahan presentasi yang lebih menarik dengan tampilan data yang tersuguh ciamik. Sehingga power point yang dibuat semakin atraktif dan informasi yang disajikan semakin kaya. Kemudian juga bisa berguna untuk optimasi website (SEO) pada mesin pencari utama khususnya Google. Infografis akan memudahkan kinerja mesin pencari dalam menemukan content maupun halaman website anda. Nah, berikut adalah beberapa aspek yang perlu anda pertimbangkan selain cara membuat infografis yang baik dan menarik.
Cara Membuat Infografis: Siapa Target Audiens Anda?
Selain memahami cara membuat infografis, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah tipe audience yang akan dituju. Banyak infografis yang sudah dibuat secantik mungkin namun ternyata informasi yang ada di dalamnya tidak tersampaikan dengan baik kepada audience yang dituju. Untuk itu, siapa audiences tersebut adalah pertanyaan pertama yang harus dijawab, agar anda bisa membuatnya sesuai preferensi dan kesukaan segmen penduduk yang disasar. Secara umum, audiens dibedakan menjadi empat tingkatan, yakni:
Pemula
Untuk audience tipe ini, yang perlu dilakukan adalah lebih menyuguhkan inti materi yang akan disampaikan. Jangan terlalu banyak memberikan materi di dalamnya namun sentuhlah bagian umumnya saja. Selebihnya cukup jelaskan secara lisan saja. Jika terlalu rumit, justru akan membuat audience bingung. Mereka lebih mudah menyimak penjelasan Anda dengan memperhatikan gambaran umum yang disediakan. Kalaupun tidak dengan presentasi, anda bisa melengkapinya dengan bagan-bagan yang mudah dipahami.
Generalis
Audiens pada tingkatan ini biasanya lebih tertarik dengan kesimpulan yang dibubuhkan pada infografis. Tipe ini tidak suka adanya kata-kata yang bertele-tele dan langsung ingin merujuk pada intinya saja. Audiens tipe generalis sangat menghargai infografis yang singkat namun padat, sehingga informasi inti bisa cepat tersampaikan.
Manajerial
Audiens tipe ini berisikan orang-orang yang banyak ingin tahu dan kritis sehingga membutuhkan penjelasan yang panjang dan detail. Sehingga pada infografisnya perlu ditambahkan keterangan yang rinci. Jangan sampai ada yang tertinggal. Dengan informasi yang rinci, audiens manajerial mampu menangkap dengan baik apa yang akan disampaikan. Sisipkan juga tema atau topik yang dibahas di dalam infografis.
Pakar
Pada tingkatan ini, audiens lebih suka dengan gambar visual sehingga tidak perlu banyak penjelasan di dalamnya. Fokuskan infografis pada bentuk visualisasi yang lebih mudah untuk dipahami oleh audiens sasaran. Pastikan anda menyediakan media visual yang lebih berkualitas untuk menarik perhatian audiens dan memastikan mereka menangkap pesan yang ingin anda sampaikan. Orang-orang pada tipe ini mudah memahami hasil visualisasi. Mereka umumnya paham bagaimana membaca sebuah grafik maupun diagram dengan baik.
Eksekutif
Untuk audience ini, pastikan infografis yang ada buat memberikan penjelasan yang ringkas dari setiap proses. Audiens ini lebih mudah menangkap informasi rinci namun tidak berbelit. Ditambah lagi tipe eksekutif ini biasanya tidak memiliki waktu yang banyak untuk memahami informasi.
3 Tahapan Utama Cara membuat infografis
1. Membuat Konsep
Bagus saja sebenarnya tidak cukup agar infografis bisa dipahami oleh audiens. Susunlah konsep yang sesuai dengan tema yang akan digunakan. Jangan pernah memasukkan data tanpa sumber yang jelas apalagi hanya spekulasi belaka. Jangan lupa untuk selalu memasukkan sumber dari mana data tersebut diambil agar data yang disajikan dalam infografis lebih valid.
Selanjutnya buatlah alur yang jelas untuk setiap data yang disajikan agar audiens lebih paham dari mana mereka harus memulai. Alur yang terlalu berbelit juga menyebabkan informasi yang disajikan sulit dicerna dengan sempurna atau bahkan akan menimbulkan banyak kesalahpahaman antar audiens.
Untuk itu, sebaiknya buatlah konsep murni terlebih dahulu sebelum membuat infografis versi finalnya. Buatlah kerangka yang benar dan enak untuk dipahami dari setiap kronologis yang ingin disajikan . Cara membuat infografis seperti ini akan membantu anda memastikan bahwa isinya lebih fokus pada informasi inti dan tidak berbelit. Begitu anda melihat kembali desain yang sudah dibuat, anda bisa menemukan kelemahannya dan melakukan perbaikan.
2. Memilih Template
Pastikan template yang anda pilih sesuai dengan tipe yang akan disajikan. Sehingga jangan pernah memilih template hanya karena terlihat lucu dan menggemaskan. Template yang terlalu ramai dan bahkan penuh dengan hiasan belum tentu cocok dengan tipe infografis yang ingin anda buat dan belum tentu disukai oleh audiens sasaran anda. Misalnya audiens tipe manajerial atau eksekutif biasanya tidak begitu menyukai warna-warna yang terlalu kuat atau desain yang ramai. Namun, mereka justru identik dengan desain yang sederhana namun tampak profesional.
Logikanya, tidak semua orang menyukai hiasan gambar yang terlalu banyak. Template yang ceria penuh warna-warni bisa anda gunakan untuk infografis dengan audiens anak sekolah atau remaja. Sementara itu, orang dewasa biasanya tidak begitu nyaman dengan warna-warni yang terlalu ‘sibuk.’ Jadi, sesuaikan benar dengan tujuan Anda jangan terlalu berpakem pada template yang digunakan. Anda bahkan bisa juga menggunakan template buatan sendiri, jika memungkinkan.
3. Mengatur Layout
Sebagian orang berpikiran bahwa layout berada di peringkat nomor sekian dalam merancang infografis. Asalkan desainnya bagus maka semuanya akan bagus. Padahal ini tentu saja salah kaprah karena layout dapat mempengaruhi mudah tidaknya sebuah infografis diterima dan dipahami segmen penduduk yang menjadi sasarannya. Jangan pernah meremehkan hal-hal kecil seperti ukuran huruf, bentuk huruf atau tata letak tulisan. Belum lagi pemilihan warna background, warna huruf dan juga peletakan gambar pendukung di dalamnya. Semua ini akan mempengaruhi hasil akhir dari infografis anda.
Layout berpengaruh terhadap efisiensi pemanfaatan ruang yang ada pada template, serta nilai estetika dari infografis yang dihasilkan. Hal ini akan menunjang banyak hal bahkan menyelematkan bentukan infografis anda yang dirasa kurang bagus untuk dilihat namun masih bisa untuk dibaca.
Semua komponen di atas harus benar-benar diperhatikan secara proporsional jika anda ingin menghasilkan sebuah infografis yang tepat sasaran dan mudah untuk dipahami. Hal ini sesuai juga dengan tujuan awal dari infografis dibuat yaitu untuk memudahkan masyarakat dalam membaca data yang disajikan. Hal tersebut bisa dikatakan efektif jika pembaca atau audiens yang menggunakannya memiliki satu persepsi yang sama. Jika justru menimbulkan kontroversi, berarti anda belum menerapkan cara membuat infografis yang benar.