Trading memang menjadi salah satu kegiatan yang menarik, karena dari trading Anda akan bisa mendapatkan cukup banyak uang. Aset yang sekarang bisa dipakai untuk trading pun sudah cukup beragam, salah satunya yakni aset digital dalam bentuk Crypto. Namun cara membaca candlestick menjadi satu hal yang wajib dimiliki bila ingin mulai melakukan trading Crypto.
Dalam trading sangat perlu kemampuan untuk bisa membaca candlestick dengan sebaik mungkin, supaya bisa maksimal. Karena dari membaca hal tersebut, Anda akan bisa memperkirakan pergerakan dari harga Crypto tersebut untuk Anda lakukan trading. Dan Anda juga bisa menentukan posisi beli dan juga posisi jual dengan lebih presisi apabila Anda tahu cara membacanya.
Apa Itu Candlestick?
Candlestick adalah sebuah grafik yang akan menunjukkan informasi mengenai harga dari suatu aset seperti Crypto atau yang lainnya. Biasanya warna dari grafik itu lebih mudah dipahami, seperti misalnya warna hijau dan merah atau bisa juga hitam dan putih. Dan mengapa grafik ini diberi nama candlestick ialah karena bentuknya yang menyerupai sebuah lilin dengan sumbu.
Jadi pada grafik batang atau candle menunjukkan harga pembukaan, harga tertinggi, terendah dan kemudian harga penutupan dari waktu yang dipilih. Jadi biasanya candlestick ini sangat bergantung dari waktu yang Anda pilih, dan biasanya akan berbeda. Biasanya akan terlihat juga pembentukan candlestick tersebut sesuai waktu yang sudah dipilih.
Anatomi Candlestick
Satu hal yang perlu Anda ketahui mengenai candlestick ialah soal anatomi dari candlestick tersebut seperti apa. Dari situ Anda akan bisa membaca dengan baik dan kemudian Anda pun akan bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai harga dari Crypto. Ada beberapa poin dari anatomi yang memang harus Anda ketahui untuk tahu cara membaca candlestick, berikut poinnya.
1. Harga terbuka
Poin yang pertama itu ada harga terbuka atau harga pembukaan, posisi pada candlestick itu adalah bagian atas atau bagian bawah candle. Ini tergantung dari pergerakan Crypto sendiri dalam jangka waktu yang sudah ditentukan oleh para trader. Jika tren naik, biasanya candle akan berwarna hijau dan posisi dari harga open di bawah, jika tren turun maka sebaliknya.
2. Harga tertinggi
Poin yang kedua itu adalah harga tertinggi, ini menunjukkan harga tertinggi pada jangka waktu yang dipilih oleh Anda. Posisi dalam candlestick yakni bagian bayangan ataupun ekor yang ada di bagian atas dari candle itu sendiri. Jika harga pembukaannya dan penutupannya sama dengan harga tertinggi maka bagian tidak ada ekor atau bayangannya.
3. Harga terendah
Poin yang ketiga tentu saja adalah harga yang terendah, dan ini memiliki konsep yang hampir sama dengan harga tertinggi sebelumnya. Jadi posisinya itu ada di bagian bawah yang berbentuk bayangan ataupun ekor dari candlestick di jangka waktu yang dipilih. Konsepnya sama bila harga buka atau tutup sama rendahnya maka tidak ada bayangan juga.
4. Tutup harga
Poin yang keempat adalah soal tutup harga ataupun penutupan harga dari jangka waktu yang sudah Anda pilih untuk dilihat. Biasanya ada di posisi bawah, kalau tren turun sementara akan berada di posisi atas kalau tren sedang naik. Dan ini yang sering menjadi acuan untuk Anda memilih posisi beli atau jual coin Crypto dan cara membaca candlestick.
Untuk pembentukan candlestick sendiri biasanya masih akan naik turun sampai jangka waktu yang ditentukan itu habis. Namun harga dari pembukaannya tetap sama, namun harganya masih bisa naik turun sesuai dengan kondisi harga dari Crypto itu sendiri. Warna dari Candlestick pun sangat bisa untuk berubah selama pembentukan candlestick sesuai waktu yang sudah Anda tentukan.
Jenis Pola Candlestick dan Artinya
Karena candlestick memiliki 4 elemen, maka ada beberapa pola candlestick dalam setiap jangka waktu yang dipilih. Dan setiap pola yang ditentunya memiliki arti tersendiri, di mana itu akan berarti setiap tindakan pasar dan manusia bisa membentuk satu pola tertentu. Pola itu terdiri dari beberapa candlestick dan berikut ini beberapa pola yang ada serta arti dari pola tersebut.
1. Doji candlestick
Pola dari Doji ini sendiri adalah candlestick yang memiliki pola tunggal, di mana harga pembukaan dan penutupan sama. Kondisi begini membuat bentuk dari candlestick tidak memiliki tubuh, jadi seperti sebuah tanda penghubung saja. Ini menunjukkan kalau bulls dan bearish memiliki kekuatan yang sama, dan sering menjadi tanda pembalikan harga.
2. Hammer candlestick
Pola hammer ialah pola candlestick yang memang berbentuk menyerupai hammer, dimana ada ekor yang panjang di bawah tubuh candle. Ini sering menjadi pengingat akan adanya pembalikan harga, dan memang ada beberapa pola dari hammer candlestick ini. Berikut ini kami akan jelaskan mengenai beberapa pola tersebut.
- Hammer
Hammer memiliki bentuk batang bawah panjang dan tubuh candle kecil, pola ini terjadi selama bearish. Ini menunjukkan harga akan berbalik, itulah cara membaca candlestick pola ini.
- Inverted Hammer
Inverted berarti kebalikan, jadi memiliki batang atas panjang sementara tubuh bagian bawah kecil. Ini muncul saat tren turun dan menjadi tanda pembalikan harga naik.
- Hanging Man
Kalau pola ini adalah bentuk hammer yang ada di posisi atas, dan biasanya terjadi pada saat tren naik. Biasanya ini pertanda harga akan turun.
- Shooting Stars
Ini sama dengan inverted hammer akan tetapi di posisi atas, dan menjadi ciri kalau kenaikan itu akan terhenti. Dan itu menjadi tanda kalau akan ada penurunan harga di waktu selanjutnya.
3. Engulfing candlestick
Ini adalah pola candle ganda di mana candle yang lebih besar akan menghapuskan candle yang pertama. Ada 2 jenis, berikut penjelasannya.
- Bullish
Jadi untuk pola ini terjadi saat tren turun, di mana akan muncul candle naik yang lebih besar dari candle yang pertama. Dan ini menunjukkan akan ada kenaikan harga.
- Bearish
Ini terjadi pada saat tren naik, di mana muncul candle turun yang lebih besar dari candle naik yang pertama. Ini menjadi sinyal akan terjadi penurunan harga setelahnya.
4. Morning dan evening star candlestick
Ini adalah pola tiga candle, dan berikut penjelasannya.
- Morning Star
Ini terjadi saat tren turun dan candle pertama cukup besar, lalu ada candle kecil yang menunjukkan celah naik dan kemudian candle naik cukup besar. Candle yang ketiga itu harus setengah dari candle pertama.
- Evening Star
Ini adalah kebalikan dari pola sebelumnya namun memiliki konsep yang sama, dan menjadi petunjuk harga akan turun.
Demikian cara membaca candlestick dan ini merupakan bekal yang sangat penting untuk trading Crypto.