Teknologi Blockchain dapat meningkatkan transparansi di sekitar produk makanan dan minuman. Akan Tetapi para ahli terbagi tentang bagaimana hal itu dapat mempengaruhi harga yang dibayar pelanggan.
Teknologi di balik cryptocurrency ini seperti bitcoin, adalah ledger umum dari setiap transaksi yang telah terjadi. Para pendukung mengklaim bahwa basis data online global meningkatkan keamanan dan kualitas makanan. Hal itu karena dapat membuatnya lebih mudah untuk melacak jalur makanan dari pertanian ke supermarket.
Dengan teknologi ini, pemasok dan perantara makanan dapat mengirimkan data tentang pembiakan. Dan juga data pembuatan, dan transportasi produk ke dalam ledger, yang kemudian dapat diakses oleh pelanggan. Informasi yang disimpan dalam ledger ini tidak dapat diedit. Ini bertindak sebagai jaminan kualitas dan keandalan informasi.
Bagaimana blockchain dapat mempengaruhi harga makanan?
Itu berarti pemasok dapat mensegmentasi produk mereka dengan kualitas dan kesegaran. Dan juga membebankan premi untuk segmen berkualitas lebih tinggi, tulis perusahaan konsultan Deloitte dalam laporan Juni tentang penggunaan blockchain dalam makanan.
Tetapi perusahaan jasa profesional Accenture mengatakan, pelanggan mungkin tidak melihat dampaknya pada harga.
“Data harga misalnya, dapat memungkinkan pelaku rantai pasokan untuk lebih baik menegosiasikan harga. Dan juga menerima porsi lebih besar dari harga akhir dari konsumen,” tulis Accenture dalam laporan 2018.
“Karena margin tinggi, ada peluang bagi produsen untuk menaikkan harga mereka. Dan tentunya tanpa banyak berdampak pada harga eceran akhir,” kata laporan itu.
Salah satu perusahaan yang menggunakan blockchain untuk melacak ikan tuna yang ditangkap di Indonesia adalah Bumble Bee Foods. Perusahaan itu dikenal karena produk makanan laut kalengannya, bermitra dengan perusahaan cloud SAP untuk memberikan informasi lebih rinci tentang ikannya.
SAP memungkinkan konsumen “dengan mudah mengakses asal dan sejarah lengkap” tuna sirip kuning Bumble Bee. Dengan memindai kode QR pada suatu paket, pelanggan dapat memeriksa keaslian, kesegaran dan keberlanjutan suatu produk.
Deloitte menyoroti bahwa blockchain dapat mengarahkan pembeli untuk fokus pada hal-hal seperti rasa dan tanggal kedaularsa. Bisa juga digunakan untuk melihat informasi dari pada kuantitas, ketika membeli makanan.