Apa Itu Framework? Definisi dan Jenisnya untuk Web Development

Apa Itu Framework? Definisi dan Jenisnya untuk Web Development

Framework adalah istilah yang kerap muncul di dunia developer, mempunyai fungsi yang sangat besar untuk pengembangan kode program secara sistematis. Sekarang ini developer terutama pada bidang web development harus mempelajari dan memakai suatu kerangka kerja pada pengembangan software (perangkat lunak).

Keuntungan lainnya ialah untuk pengembangan perangkat lunak dengan menyusun kode secara konsisten dan terstruktur. Kode yang baik tentunya adalah kode yang bisa dimengerti oleh mesin dan developer (pengembang).

Dalam artikel kali ini, kami akan membahas arti dan jenis framework. Mengenai jenis kerangka kerjanya sendiri lebih menekankan untuk web development. Terlebih dahulu kami akan membahas tentang arti framework itu sendiri.

Apa Itu Framework?

Pertama terlebih dahulu Anda harus mengenal apa itu framework beserta fungsi-fungsi yang dimiliki. Dengan begitu Anda akan bisa mulai memahami tujuan penggunaannya pada pengembangan website maupun software (perangkat lunak).

Apa Itu Framework?

Sesuai namanya, framework adalah kerangka kerja dalam mengembangkan aplikasi berbasis desktop ataupun website. Kerangka kerja ini sangat membantu developer untuk menulis dengan lebih terstruktur serta tersusun rapi.

Kerangka kerja dibuat untuk memudahkan kinerja programmer. Dengan demikian seorang programmer tak perlu menulis kode secara berulang-ulang, sebab di dalamnya Anda hanya perlu untuk menyusun komponen-komponen pemrograman.

Dengan menggunakan frame work maka pengembang akan dimudahkan dengan berbagai perintah yang sudah siap pakai, misalnya developer front-end akan mengalami kendala saat menyatukan berbagai elemen UI seperti navigasi, tombol, tipografi, dsb. Kalau dibuat dari nol secara manual mungkin akan lebih sesuai selera, tapi akan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Oleh krna itulah dibutuhkan sesuatu yang sudah siap olah namun kita bisa melakukan modifikasi, ini diibaratkan saat akan memasak nasi goreng seharusnya kita menyiapkan bawang merah, bawang putih, gula pasir sedikit, garam dapur dan cabe merah keriting untuk ditumbuk (ulek).

Namun ternyata ada bumbu praktis (royco) yang siap pakai, cukup menggunakan bumbu Royco sashet tersebut sebenarnya sudah jadi namun kita tetap bisa memodifikasi bumbunya. Naaah analogi itu mungkin akan memudahkan kamu yang sedang proses menjadi seorang web developer.

Fungsi Framework

Menjadi developer, tentu harus tahu tujuan dari penggunaan pada keperluan pengembangan aplikasi. Maka dalam proses membuat aplikasi bisa dilakukan dengan memakai framework yang tepat serta sesuai kebutuhan project. Nah berikut beberapa fungsi dari kerangka kerja pada web development.

1. Kode program lebih terstruktur

Fungsi framework yang utama adalah membuat source code lebih terstruktur. Terstruktur disini memiliki arti program yang dikembangkan nantinya dimasukkan pada masing-masing komponen sesuai dengan fungsinya.

Salah satu contoh kode program terstruktur bisa diamati dari framework PHP yaitu Laravel yang memakai konsep paradigma MVC (Model, View, Controller). Ada tiga komponen utama dalam pengembangan website memakai model tersebut.

Kemudian fungsinya ialah untuk wadah atau tempat menampung kode program berupa algoritma pemrograman serta penghubung database aplikasi. Fungsi view menjadi wadah kode program dalam membuat tampilan yang akan ditampilkan pada client atau customer.

Controller fungsinya untuk menghubungkan model dan view untuk menjadi website secara menyeluruh. Bisa dikatakan, model juga menangani tugas back end. Lalu view menangani tugas front end. Dengan keberadaan konsep MVC ini kode program nantinya tersusun rapi dan mempercepat kerja developer.

2. Membantu kinerja developer

Fungsi berikutnya adalah membantu kinerja developer itu sendiri. Di sini, Anda tentu telah terpikir bahwa sebenarnya untuk membuat suatu aplikasi bisa dilakukan tanpa memakai bantuan framework. Tentunya dapat dilakukan bila proyek yang dikerjakan dengan lingkup kecil.

Jika Anda membuat tampilan website atau aplikasi untuk suatu perusahaan atau organisasi besar tentunya hal itu tak disarankan bahkan mindset itu harus diubah dengan segera. Tujuan diciptakannya ialah untuk mempermudah kinerja developer dari segi efisiensi waktu dan resource yang diperlukan.

Tak hanya itu, framework juga akan sangat membantu untuk efektivitas kerja dan sinkronisasi jika dikerjakan oleh beberapa tim. Masing-masing tim bisa langsung memahami dan mengerjakan tugas tanpa perlu mengecek komponen satu persatu baik dari segi front end ataupun back end.

3. Meningkatkan keamanan

Selain membantu kinerja developer, di segi keamanan website ataupun perangkat lunak juga nantinya meningkat. Mengingat dalam framework sudah diidentifikasi oleh beberapa developer ahli yang berasal dari banyak negara.

Lalu suatu kerangka kerja juga mempunyai beberapa versi yang selalu menyediakan update setiap saat pada segi fitur hingga untuk mengurangi keberadaan bugs. Keamanan akan selalu diupdate dan dimonitoring supaya tak menimbulkan permasalahan lebih serius di website contoh adanya hacking ataupun peretasan data.

Fungsi framework adalah hal yang berkaitan dengan sistem keamanan. Jika Anda tertarik pada sistem keamanan aplikasi, Anda pun bisa mempelajari cyber security. Beberapa perusahaan ataupun startup mempunyai beberapa posisi dalam mengerjakan serta menangani permasalahan pada urusan sistem keamanan software.

4. Pemeliharaan dan dokumentasi menjadi lebih mudah

Jika Anda ingin menambahkan ataupun mengurangi beberapa fitur pada website yang Anda kembangkan, maka penggunaan framework bisa memudahkan Anda dalam melakukannya. Mengapa demikian? Contoh pada framework Laravel sendiri mempunyai fitur dalam melakukan maintenance untuk program.

Dengan maintenance, Anda bisa mengubah versi website dan menambahkan beberapa fitur dengan lebih aman dan mudah. Sehingga saat ada maintenance di website akan ada notifikasi atau pemberitahuan untuk user bahwa website masih dalam proses maintenance.

Berikutnya, mengenai segi dokumentasi juga nantinya lebih terstruktur. Jika Anda tak memakai bantuan framework maka Anda akan sangat kerepotan pada proses dokumentasi. Dalam framework, masing-masing dokumen aplikasi yang dikembangkan bisa diidentifikasi dengan cepat dan mudah.

5. Mempercepat proses pengembangan website

Fungsi terakhir dari framework adalah mempercepat proses pengembangan website. Mengenai hal ini, tak berarti pembuatan website yang baik hanya dikerjakan secara cepat saja. Namun proses pembuatannya bisa dilakukan dengan lebih cepat untuk menghasilkan produk yang berkualitas serta sesuai kebutuhan client.

Developer bisa mengembangkan aplikasi dengan memakai komponen yang sudah tersedia pada framework. Dengan demikian tak perlu menyusun ulang mulai dari awal kode program.

Jenis Framework untuk Web Development

Setelah mengetahui arti dari framework beserta fungsinya, berikutnya Anda akan mengenal beberapa contohnya untuk web development (pengembangan website). Dan inilah beberapa jenis framework mulai dari CSS, JavaScript serta PHP yang umumnya kerap digunakan pada pengembangan suatu website.

CSS

Cascading Style Sheet (CSS) adalah bahasa pemrograman yang dipakai dalam membuat layout, tampilan pada HTML agar terlihat lebih bagus dan menarik. Fungsi CSS sebagai framework adalah digunakan oleh tim front end untuk membuat tampilan website.

Bootstrap CSS Framework
Bootstrap CSS Framework

Ada beberapa framework CSS diantaranya seperti :

  • Bootstrap
  • Foundation
  • Semantic UI
  • Bulma
  • Materialize
  • UIKIT
  • PureCSS
  • Tailwind CSS
  • Skeleton

Dari masing-masing itu memiliki fungsi serta keistimewaannya masing-masing dalam mengembangkan tampilan dari suatu website.

JavaScript

JavaScript (JS) adalah bahasa pemrograman yang dipakai oleh front end untuk membuat tampilan dari website semakin interaktif. Semakin kompleks website tentu harus menghadirkan performa dan experience yang baik untuk user. Dengan penggunaan JavaScript nantinya website tampak semakin dinamis.

JavaScript memang menjadi bahasa yang berjalan di sisi front end serta tergolong pada bahasa pemrograman tingkat tinggi. Lalu juga bisa berjalan pada sisi front end ataupun back end.

ReactJS 2024
ReactJS 2024
Beberapa framework dari JavaScript (JS) antara lain seperti :

  • AngularJS
  • ReactJS
  • Vue.js
  • Node,js
  • EmberJS.

PHP

Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman yang berjalan di sisi server dan biasanya digunakan oleh tim backend. Dalam membuat sistem website dibutuhkan susunan yang cukup rumit, namun dengan adanya berbagai library frameworks akan membantu dalam mempermudah pekerjaan sang pengembang.

Laravel 2024
Laravel 2024
Ada beberapa framework PHP yang kerap digunakan pada pengembangan website, diantaranya seperti :

  • Codelgniter (CI)
  • Laravel
  • Symfony
  • Phalcon
  • Zend

Nah itu tadi pembahasan singkat mengenai framework untuk web development. Singkatnya framework adalah sebuah kerangka kerja untuk pengembangan aplikasi berbasis desktop ataupun website.

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

free website stats program Apa Itu Framework? Definisi dan Jenisnya untuk Web Development flagcounter