6 Teknologi untuk Tuna Netra yang Paling Dibutuhkan

6 Teknologi untuk Tuna Netra yang Paling Dibutuhkan

Dengan tingginya populasi penyandang tuna netra di seluruh dunia, banyak pengembang yang menciptakan teknologi bagi mereka dengan harapan mampu berguna untuk aktivitas sehari-hari.

Penyandang tuna netra di dunia pada tahun 2017 mencapai hampir 260 juta jiwa di dunia. Hal ini berdasarkan data badan kesehatan dunia atau WHO. Bahkan jumlah ini diprediksi akan meningkat seiring berjalannya waktu. Seperti yang kita ketahui populasi tuna netra di dunia tidaklah sedikit. Bahkan di Indonesia sendiri, penyandang tuna netra juga terdiri dari usia dewasa dan anak-anak.

Perlu diketahui bahwa teknologi ini bukan hanya untuk penyandang tuna netra. Namun juga orang-orang yang memiliki gangguan penglihatan parsial.

Dengan hadirnya kecanggihan di berbagai bidang, saat ini para penyandang tuna netra mampu melihat atau melakukan aktivitas layaknya orang biasa. Tentu saja hal tersebut sangat membantu dan merubah kehidupan para penyandang tuna netra.

Teknologi untuk Tuna Netra Paling Membantu

Banyak pengembang dari berbagai perusahaan bahkan universitas ternama di dunia yang terus menciptakan teknologi yang membantu para penyandang tuna netra.

Hadirnya teknologi ini mampu mengubah hidup tuna netra menjadi lebih berwarna. Bahkan beberapa orang bisa melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain dengan adanya teknologi ini.

Berikut beberapa teknologi canggih yang bisa membantu para tuna netra:

Penerjemah Huruf Braille

Huruf Braille sangat membantu para tuna netra untuk membaca buku, memperoleh informasi bahkan melakukan berbagai hal lainnya. Hadirnya mesin penerjemah ini terbukti membantu para penyandang tuna netra di seluruh dunia.

Penerjemah huruf Braille ini bisa membantu penyandang tuna netra yang memiliki kebutuhan khusus terutama untuk membaca huruf normal dan mengubahnya ke huruf Braille.

Seperti yang kita ketahui bahwa huruf Braille dibuat dengan sistem taktil yang ditujukan untuk penyandang tuna netra dan gangguan penglihatan lainnya.

Seorang peneliti yang berasal dari Massachusetts Institue of Technology di AS mencoba mengembangkan sebuah teknologi perangkat yang bisa menerjemahkan huruf normal ke huruf Braille secara real time.

Perangkat ini telah didukung oleh fitur pemindai yang mirip dengan fitur pemindai pada mesin penerjemah lainnya. Fitur pemindai ini bisa menangkap gambar dengan huruf bisa dan menerjemahkan ke huruf Braille.

Produksi teknologi ini masih terus dilakukan serta para peneliti terus mengembangkan teknologi dengan tambahan Optical Character Recognition. Tujuannya agar bisa memindai semua teks dan bisa diproduksi lebih luas tiap tahunnya.

Pembaca Buku Elektronik

Bagi penyandang tuna netra, membaca buku dengan huruf biasa pasti tidak mudah untuk dilakukan. Selain membutuhkan penerjemah ke huruf Braille, teknologi pendukung seperti buku elektronik sangat dibutuhkan.

Apalagi saat ini banyak buku elektronik dalam versi pdf yang bisa di download di internet. Tentu saja buku elektronik khusus tersebut sangat membantu penyandang tuna netra untuk membaca buku dengan normal.

Teknologi pembaca buku elektronik ini bisa membaca buku dengan tipe Braille Ready File yang mana buku BRF hasil terjemahan dari teknologi penerjemah diatas.

Teknologi untuk tuna netra memang saling berkesinambungan. Sebab tidak hanya satu teknologi saja yang dibutuhkan, namun bisa beberapa teknologi karena untuk mempermudah kegiatan para penyandang tuna netra di seluruh dunia.

Teknologi Navigasi di dalam Ruangan Menggunakan Objek Suara

Objek suara menjadi hal yang paling penting bagi penyandang tuna netra. Sebab mereka tidak bisa melihat atau memiliki gangguan penglihatan parsial sehingga objek suara bisa menggantikan objek penglihatan.

Salah satu teknologi yang dirancang khusus bagi penyandang tuna netra yakni teknologi navigasi di dalam ruangan yang kompleks. Sebab penyandang tuna netra akan kesulitan saat berada di dalam ruangan kompleks tanpa bantuan orang lain.

Mereka akan kesulitan menentukan arah apalagi di dalam ruangan. Untuk mengatasinya para peneliti terus mengembangkan teknologi yang bisa membantu para tuna netra berada di dalam gedung yang kompleks.

Salah satunya dengan teknologi navigasi suara yang bisa digunakan ketika penyandang tuna netra berada di dalam ruangan. Teknologi ini melalui HoloLens buatan Microsoft yang memungkinkan untuk memandu tuna netra.

Teknologi besutan Microsoft ini memadukan antara suara dan pengamatan ruangan secara real-time termasuk dengan objek yang berada di dalam ruangan. Dengan pengamatan inilah teknologi bisa memunculkan suara yang bertujuan untuk “follow-me”.

Subtitle Huruf Braille

Bagi penyandang tuna netra baik dewasa atau yang semakin tua akan kesulitan belajar huruf Braille. Peneliti membuat sebuah teknologi bernama ELIA frames yang membantu penyandang tuna netra agar bisa beradaptasi lebih cepat dengan huruf Braille.

ELIA Frames ini bisa didownload di platform Kickstarter dan bisa digunakan di computer lalu bisa juga dicetak dengan printer khusus huruf Braille.

Subtitle huruf Braille ini sangat penting terutama bagi penyandang tuna netra yang sudah usia lanjut. Sebab mereka kesulitan memahami huruf Braille tidak seperti penyandang tuna netra yang usianya masih muda.

Tentu saja keberadaan teknologi untuk tuna netra ini sangat membantu para tuna netra terutama selama menerjemahkan buku, berita dan sebagainya. Tanpa adanya teknologi ini sebagian besar tuna netra akan kesulitan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

Teknologi AR

Peneliti semakin mengembangkan teknologi yang bisa digunakan tuna netra dengan AR atau Augmented Reality. Teknologi ini sudah tidak asing lagi dikalangan banyak orang terutama bagi yang memiliki kebutuhan khusus.

Tentu saja banyak yang mengira teknologi AR akan merujuk pada games atau aplikasi. Namun para peneliti berhasil membuat teknologi AR dalam bentuk kacamata canggih.

Kacamata inilah yang bisa membuat penyandang tuna netra untuk melihat keadaandi sekitar dan berjalan tanpa bantuan tongkat. Selain itu teknologi AR ini mampu menerjemahkan buku dengan huruf biasa menjadi huruf Braille.

Para penyandang tuna netra bisa melihat warna di sekitarnya. Mereka akan merasa berada di dalam cahaya yang terus berlanjut secara real-time.

Meskipun teknologi ini masih dihargai sangat mahal, namun banyak orang berharap untuk menggunakan teknologi AR dalam kehidupan tuna netra. Apalagi mereka tidak membutuhkan bantuan orang lain lagi untuk beraktivitas.

Teknologi AR ini mengombinasikan antara algoritma penglihatan dan kamera untuk menampilkannya dalam computer dengan detail yang sangat bagus.

Wearable Device

Selanjutnya yang terakhir ini yakni penanda jika ada rintangan atau gangguan di sekitar mereka. Teknologi ini mampu member aba-aba jika terjadi suatu gangguan ketika berjalan.

Alat ini berbentuk kotak dan bisa ditempelkan pada pinggang atau di bagian bawah dada tepatnya di sekitar ulu hati.

Alat ini menggunakan sensor radar gelombang yang bisa mendeteksi gangguan sekecil apapun seperti ranting jatuh atau hambatan lainnya yang mengganggu perjalanan penyandang tuna netra.

Tentu saja teknologi ini sangat dibutuhkan agar para penyandang disabilitas mampu berjalan tanpa bantuan orang lain. Serta teknologi ini mampu mendeteksi bahaya di sekitar agar bisa berjalan tanpa hambatan.

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

free website stats program 6 Teknologi untuk Tuna Netra yang Paling Dibutuhkan flagcounter